Monday, November 19, 2012

Tuntutan upah buruh tinggi industri menjauh

Share it Please

Penelitian Citi Research melihat akibat tuntutan upah buruh tinggi di Jabotabek, akan menjadikan pergeseran industri dan lowongan kerja semakin menjauh | Lowongan Kerja Indonesia.






Dilansir oleh Reuters, tren pergeseran industri dan lowongan kerja akibat tuntutan upah buruh tinggi bukan hanya terjadi di Indonesia, namun juga dialami oleh hampir semua negara berkembang. Sehingga lowongan kerja di kota-kota besar semakin bergeser ke daerah penyangga disekitarnya.


Dalam pernyataannya, "Kami menggarisbawahi bahwa semua pasar berkembang menghadapi situasi serupa, bukan Indonesia saja," Menurut Citi Research ini diakibatkan oleh sistem pemberian Upah Minimum Regional (UMR) tidak diatur dan ditentukan oleh pemerintah pusat, namun ditetapkan oleh pemda pada masing-masing provinsi.


Saat ini menurut Citi, tingkat pengangguran di Indonesia sudah mencapai tingkat terendah pada bulan Agustus lalu, mencapai 6,13 persen. Sementara untuk investasi asing di Indonesia diperkirakan akan mengalami pelonjakan mencapai US$23 miliar atau sekitar 221 triliun rupiah sampai dengan akhir tahun ini.


Tekanan ekonomi yang timbul akibat tuntutan upah buruh tinggi, kemungkinan besar akan menghambat pertumbuhan ekonomi, oleh sebab itu Citi juga mendesak kepada pemerintah Indonesia dan para perusahaan agar menghindari sengketa tenaga kerja. Ini untuk menghindari dmapak yang kurang baik pada investasi jangka menengah dan investasi jangka pendek.


Selain itu Citi Research memprediksikan, sektor perkebunan yang pertama menjadi korban akibat upah buruh tinggi yang mencapai 33 persen sehingga menambah beban biaya produksi. Disamping itu sektor industri eceran dan perusahaan jalan tol juga akan ikut terpukul - Jakarta Media Online 

No comments :

Post a Comment

Followers

Follow The Author