Tuesday, April 10, 2012

Pemeriksaan kesehatan pra nikah wajibkah itu ?


Apa saja yang harus dipersiapkan pada saat anda akan menikah ? Sumber Jakarta Media Online mengungkapkan perlunya pemeriksaan kesehatan pra nikah agar hubungan lebih harmonis.



pemeriksaan kesehatan pra nikah

 

Rahasia Wanita & Mitos seputar pemeriksaan kesehatan pra nikah

Jakarta Media Online - Rahasia Wanita - Kebanyakan calon pasangan pengantin takut untuk melakukan tes kesehatan pra nikah, akibat adanya mitos-mitos yang keliru mengenai hal ini. Khususnya bagi wanita, mereka lebih memikirkan perasaan calon pasangan hidupnya ketimbang realita buruk yang bakal dihadapi bila kelak mereka menikah dan salah satu pasangan kebetulan mengidap penyakit menurun misalnya.

Pada umumnya pernikahan dianggap sebagai ikatan berdasarkan cinta.

Kenyataannya selain faktor cinta, faktor lain yang juga luput dari perhatian adalah faktor ingin memperoleh keturunan.

Bagi sebagian orang, terutama mereka yang baru mau menikah pada usia dewasa, pernikahan biasanya dilakukan atas pertimbangan meneruskan garis keturunan atau mempunyai anak. Bila pemeriksaan kesehatan dilakukan lebih awal, tentu masing-masing pasangan akan mengetahui kondisi kesehatan calon pasangannya, seperti masalah kesuburan reproduksi (fertilitas), kesiapan mental maupun kemungkinan calon pasangannya mengidap penyakit menurun tertentu yang kemungkinan bisa menurun kepada anak kelak, dapat terdeteksi dini dan bisa segera dicari jalan keluarnya.

Beberapa penyakit menurun antara lain Diabetes Melitus, Hepatitis B atau penyakit menurun lain yang cukup berbahaya. Thalassemia misalnya, suatu penyakit menurun yang mengakibatkan sel-sel darah merah sipengidap mudah rusak, Hemofilia (gangguan pada pembekuan darah).

Beberapa penyakit ini bisa menurun melalui pernikahan atau salah satu pasangan yang mengidapnya sebagai pembawa (carrier). Hal ini bisa diupayakan pengobatan lebih lanjut sebelum menikah dan dilanjutkan prosesnya setelah menikah.

Rahasia wanita – pada umumnya mitos keliru yang diamini oleh sebagian besar perempuan dewasa yang baru mau menikah, mereka berpikir bahwa pemeriksaan kesehatan sebaiknya dilakukan setelah menikah karena takut akan bisa mengakibatkan berakhirnya suatu hubungan adalah pandangan yang salah dan keliru.

Idealnya pemeriksaan tersebut bisa dilakukan beberapa bulan sebelum dilangsungkannya pernikahan, rangkaian ini perlu komitmen bersama yang serius diantara pasangan untuk mengawali membina keluarga yang harmonis tanpa ada rasa was-was mengenai problem kesehatan pasangannya.

Dengan dilakukannya pemeriksaan kesehatan pra nikah juga merupakan komitmen awal untuk menerima pasangan hidup sepenuhnya.

Read More

Prof Dr. Haryono Suyono calon kuat Ketua Umum PERGERI


Sumber Jakarta Media: Kandidat Ketua Umum PERGERI Prof Dr. Haryono Suyono dinilai sangat pantas untuk dijagokan sebagai Ketua Umum Pergeri.


 
Pada Munas PERGERI dan Simposium Gerontologi dan Geriatri Medik di Semarang, pekan lalu, Prof Dr. Haryono Suyono, memaparkan pandangannya. Bahwa permasalahan ledakan penduduk lansia di Indonesia memerlukan strategi pemberdayaan keluarga seumur hidup, atau dengan kata lain mempersiapkan pemberdayaan manusia seutuhnya sebelum dan sesudah menjadi lansia.

Menurut Prof Dr. Hayono Suyono, saat ini penduduk seluruh dunia sudah mencapai angka 7 miliar jiwa, dan 1 miliar diantaranya adalah penduduk lansia dan Indonesia memiliki lebih dari 20 juta lansia, yang harus diberdayakan. Percepatan pertumbuhan lansia ini akibat susksesnya KB (Keluarga Berencana) yang juga dirintisnya pada era pemerintahan Soeharto,  kemajuan teknologi dan medis sehingga harapan hidup manusia menjadi lebih tinggi. 

Data dinegara maju menunjukan 24 persen laki-laki lansia masih aktif bekerja, oleh sebab itu Prof Dr. Hayono Suyono menuturkan, persiapan pemberdayaan lansia di Indonesia sudah bisa dimulai pada usia 50-55 tahun dengan berbagai tahapan. Pada lansia awal dengan rentang usia 50 s/d 80 tahun bisa mulai dengan mengikuti program pelatihan Silver College, dianjurkan untuk mulai aktif bergabung keberbagai organisasi sosial kemasyarakatan serta aktif mendirikan pos pemberdayaan bagi sesama lansia agar tetap produktif.

Kemudian pada tahapan selanjutnya lansia juga dianjurkan untuk mulai mengenal masyarakat diluar kantor atau diluar lingkungan tempat kerjanya. Sementara bila sudah memasuki usia 80 an, para lansia sudah menikmati hari tua yang sejahtera dan sekedar Tut Wuri Handayani pada aktifitas sosial dari karir yang dibinanya sejak memasuki lansia awal yang produktif (50-55 tahun).

Sementara itu menanggapi pencalonan dirinya, kandidat kuat Ketua Umum PERGERI, Prof Dr. Hayono Suyono kepada Jakarta Media Online, mengatakan, dirinya tidak berkeberatan bila diminta untuk menjadi Ketua Umum PERGERI, bila memang dibutuhkan dan sudah tidak ada orang lain lagi, mengingat kesibukannya yang begitu padat.

Seperti diketahui saat ini Prof Dr. Hayono Suyono selain sebagai Ketua Umum DNIKS (Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial) sebagai stake holder yang membawahi berbagai Organisasi Kesejahteraan Sosial Kemasyarakatan, aktifitasnya juga padat sebagai Ketua Umum pada berbagai organisasi, seperti Ketua Umum PWRI dan berbagai organisasi sosial kemasyarakatan lainnya.  

Namun tampaknya Ketua PERGERI yang juga pakar Gerontologi Indonesia, Dr. Tony Setiabudhi Ph.D, melihat kapabilitas Prof. Dr. Hayono Suyono sudah dikenal luas dikancah NGO Internasional sebagai sosok figur yang bisa dijadikan panutan dan membawa PERGERI lebih dikenal luas di forum internasional.

Dr. Tony Setiabudhi yakin dengan dukungan sekaliber Prof. Dr. Hayono Suyono dengan berbagai programnya mampu membawa kemajuan yang berarti bagi PERGERI pada khususnya dan kemajuan Gerontologi Indonesia pada umumnya.

Lebih jauh Dr. Tony Setiabudhi Ph.D memaparkan saat ini PERGERI membutuhkan figur pimpinan yang bukan hanya dikenal luas pada lingkup nasional, namun juga dikenal luas di forum internasional, jadi menurutnya Prof. Dr. Hayono Suyono adalah figur yang ideal untuk menjadi Ketua Umum PERGERI.
Read More

Kakek bunuh diri – Yunani Rusuh !


Kakek bunuh diri – Yunani Rusuh !

Sumber Jakarta Media Online: Seorang Kakek bunuh diri akibat lilitan hutang dan beban ekonomi memicu kerusuhan di Yunani !



Aksi nekat kakek bunuh diri, 77 tahun itu, menurut  saksi mata mengatakan, sambil berteriak putus asa karena terbelit hutang dan ekonomi yang sulit, kakek tersebut menembakan pistol kekepalanya didekat gedung parlemen Yunani ( Rabu, 4 April).

Aksi protes sang kakek, pensiuan salah satu ahli farmasi yang menembak mati dirinya itu kontan membuat marah ribuan massa demonstran serempak turun kejalan-jalan keesokan paginya. Pada saku baju sang kakek menulis, dia sudah tak tahan lagi terhadap kesulitan ekonomi dan dia tak mendapat keadilan, maka sebagai protes terhadap pemerintah Yunani, sang kakek lebih memilih aksi terhormat untuk bunuh diri, sebelum dirinya mengais makanan dari sampah, pesan kakek tersebut dengan nada putus asa dalam suratnya.

Ribuan warga yang mendengar aksi nekad bunuh diri akibat kemiskinan tersebut sontak marah kepada pemerintah Yunani yang dianggap sebagai biang keladi kemiskinan dan krisis ekonomi disana. Para Demonstran meneriakan bahwa aksi sang kakek bukan sebagai bunuh diri, “Ini adalah pembunuhan yang diperbuat negara, ini bukan bunuh diri !” para demonstran berteriak-teriak marah.

Ribuan warga membawa lilin dan aneka bunga kertas untuk menghormati kakek tersebut sambil mengecam krisis akibat kebijakan pemerintah. “Bagaimana mungkin seorang pensiunan dapat hidup layak dengan uang pensiun 300 Euro ?” kata Yurgnev salah satu demontran dengan nada pilu.

Menanggapi aksi nekat kakek bunuh diri itu, Lucas Papademos, Perdana Menteri Yunani, menyatakan ikut bersedih dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan kantor Perdana Menteri. Sejak 2010 lalu, Yunani terkena krisis ekonomi yang parah, sehingga keuangan negara tergantung pada pinjaman internasional.

Berbagai upaya pengetatan anggaran sudah dilakukan Pemerintah Yunani, termasuk pemotongan tunjangan dan pensiun pegawai, sehingga semakin membuat rakyat menderita dalam kemiskinan.


Apakah aksi protes kakek bunuh diri itu akan menjadi bola api liar di Yunani, seperti halnya yang terjadi di Tunisia dan Mesir yang berujung pada Revolusi Sosial, kita lihat saja nanti.
Read More

Followers

Follow The Author